Senin, 02 Mei 2011

CINCAU


Apakah kalian tahu tentang Cincau? Pernahkah kalian mengkonsumsi cincau? Beruntunglah kalian yang senang mengkonsumsi cincau. Karena meminum Cincau bukan hanya menyegarkan ketika terik mentari menyengat, tetapi juga menyehatkan. Daun cincau hijau (Cycle barbata L. Miers) digunakan untuk membuat bahan makanan sejenis gel. Cincau hijau Premna Oblongifolia antara lain mengandung serat, senyawa polifenol flavonoid, karotenoid, dan klorofil. Antioksidan Cincau terbukti mencegah kerusakan oksidatif pada hati sebagaimana dibuktikan oleh Samsu Udayana Nurdin, periset Universitas Lampung. Ia menguji in vivo pada mencit yang diinduksi karbon tetraklorida sehingga merusak hati. Kemudian, penambahan pakan berupa Cincau terbukti melindungi hati si mencit. Selain itu juga daun cincau hijau dapat mengobati berbagai macam penyakit termasuk anti radang lambung (Verpoorte et al., 2005; Sastroamidjodjo, 1997; Pitojo, 1998). Daun cincau hijau memiliki kandungan zat utama turunan alkaloid seperti limasin, thalrugosin, homoaromlin, tetrandin, cycleapeltin (Shudansu et al., 2003) dan daun cincau dapat membentuk gel yang diduga memiliki sifat membantu menyembuhkan radang lambung (Pitojo, 1997).

Gel cincau hijau (Cycle barbata L. Miers) adalah sejenis hidrokoloid yang memiliki sifat fisik seperti agar-agar, namun secara kimia gel cincau merupakan koloid jenis sol seperti halnya CMC (Cetil Methyl Cellosa) yang biasa digunakan sebagai bahan pengikat pada tablet. Selain itu, butir-butir gel sol cincau termasuk golongan hidrofil seperti halnya CMC (Nonaka, 1997).

4 comment:

Toko Muslimah mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Toko Muslimah mengatakan...

cincau untuk radang lambung? klo di jelasin pake proses gmn??untuk pengolahannya apakah sama?? yang digunakan daun cincaunya apa sari cincaunya??apakah ada perbedaan dari kandungannya klo diproses??apakah mengalami kerusakan?? maksih jawabannya.

Ismatuz Zakiyah mengatakan...

menurut saya, secara umum Proses pembuatan diawali dengan perendaman, yang biasanya dilakukan setelah daun diremas-remas atau dihancurkan. Ada juga yang menyertakan perebusan terlebih dahulu.
Tumbuhan cincau hijau (C. barbata Myers.) merambat, daun berwarna hijau pucat dengan rambut di atas permukaannya. Selain sebagai penghasil cincau, ekstrak tumbuhan ini mengandung zat anti-protozoa, tetrandine, suatu alkaloid, khususnya terhadap penyebab malaria Plasmodium falciparum.

Endria's Page mengatakan...

@YANUAR: pemrosesan tidak mngalami kerusakan asalkan tidak keterlaluan,maksudnya misalnkan diawetkan tidak menggunakan bnyak bahan kimia, dan proses penghancuran daunnya tidak terlalu keras.
sari cincau kan juga diperoleh dari daun cincau...

@Zakiyah: owh iya zakiyah,,itu merupakan alternatif juga.. trimakasih yaa

Posting Komentar

You are very nice if you want to comment on this blog... :))